asus
Home » News » Sekian Tahun Warga Andaito, Muting Mengaku Tersiksa Dengan Bau Limbah Sawit PT. ACP

Sekian Tahun Warga Andaito, Muting Mengaku Tersiksa Dengan Bau Limbah Sawit PT. ACP

Jumat, 25 Maret 2022 11:12

Penulis : Abdel Syah
Editor : Redaktur
Warga kampung andaito, Muting saat santai di depan. rumah. Foto Abdel Syah
iklan03

JPRatusan Kepala Keluarga Kampung Andeto, Distrik Muting, Merauke mengaku selama ini tersiksa dengan bau tak sedap yang di hasilkan dari limbah produksi kelapa sawit milik PT.  Agriprima Cipta Persada (ACP) 

Selain bau tidak sedap yang yang dirasakan, warga setempat juga dihantui setiap hari dengan kerumunan lalat baik di luar rumah maupun di dalam rumah.  

Warga mengumpamakan, mereka seperti tinggal di derah pembungan sampah.  

Keadaan ini telah dirasakan oleh warga sejak berdirinya pabrik minyak sawit yang jaraknya di perkirakan mencapai 1 kilo meter dari pemukiman warga.  

” keadaan ini berubah setelah adanya pabrik di kawasan perkebunan sawit. Dulu sebelum ada pabrik lalat tidak sebanyak saat ini.  Dulu lalat ada jika mungkin warga bikin ikan atau daging.  Tapi sekarang lalat banyak sekali, ” ungkap Wahid seorang warga kampung Andato, Distrik Muting.  

Warga mangaku,  bau tak sedap dari limbah sawit begitu menyengat hidung. Apalagi dimalam hari dan datangnya angin dari arah pabrik. 

” kita mulai menghirup bau limbah itu kalau tidak salah sejak tahun 2017,

Akibat bau limbah yang di hasilkan serta semakin banyaknya lalat di daerah itu,  kabarnya warga setempat sering terserang penyakit munta berak (muntaber). 

” sejak adanya pabrik warga disini sering kena muntaber. Itu banyak warga yang sekarang terkan munbar, ” ungkap Wahid sambil menunjuk ke arah rumah warga yang berdekatan dengan pabrik. 

Persolan bua tak sedap hasil limbah sawit  sudah berulangkali di protes warga.  Namun,  pihak perusahaan tidak tidak pernah di tangapi

” kita sudah berulangkali protes ke perusahaan melalui kepala kampung namun sepertinya tidak pernah di tangapi, ” beber Wahid. 

Kepala kampung Andaito, Suhari Tamtomo dan Bamuskam kampung Yulianto mengakui protes warga sudah sering dilakukan. Namun alasan perusahaan belum mendapatkan tempat pengelolaan limbah yang luas. 

” sebenarnya kita juga sudah sampaikan ke pemerintah daerah. Namun, sampai saat ini belum tau apakah sudah di tindak lanjut atau belum, ” ungkap Yulianto.  

Soal Seringnya warga terserang penyakit muntaber akibat dampak mencium bau limbah sawit, dibantah oleh kepala kampung Andaito, Suhari Tamtomo.

” sampai saat ini saya belum mendengar adanya warga saya terserang muntaber.  Tapi,  kalau ada informasi dari warga seperti itu, saya akan cek, ” ujar Suhari

Kampung Andaito atau Alfasera Tiga,  Distrik Muting, Kabupaten Merauke merupakan salah satu kampung yang paling dekat dengan pabrik minyak kelapa sawit milik PT.  ACP. Jumlah warga di kampung ini lebih 100 kepala keluarga. 

Bau tak sedap imbas pembuangan limbah sawit dan banyaknya kerumunan lalat dirasakan oleh media ini ketika berada salah satu rumah warga di kampung Andaito pada Jumat (18/3/2022). Bau busuk sangat menyengat hidung sepanjang hari.

Tags :

iklan03

Berita Terkait

Rekomendasi