JP – Penyebab banjir di pemukiman warga di Jalan Arafura, Kelurahan Samkai, Distrik Merauke tidak semata karena adanya pembanguan gudang CV Maju Bersama atau dikenal gudang Sanwira.
Hal ini dijelaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Merauke, Romanus Sujatmiko, Kamis (24/2/2022).
Masalah banjir yang menggenangi sejumlah hunian di kelurahan tersebut diprotes keras warga setempat belakangan ini. Mereka menganggap persoalan itu muncul pasca pembangunan gudang Sanwira.
Kepada Jurnal Papua, Sujatmiko menjelaskan bahwa daerah yang didiami warga itu merupakan areal rendah yang rentan terdampak banjir, apalagi jika curah hujan tinggi seperti sekarang ini.
“Penyebabnya bukan semata-mata karena pembangunan gudang.Itu daerah rendah, dan dulunya adalah rawa. Tetapi di situ juga daerah kuning,” kata dia.
Sujatmiko menerangkan, daerah kuning mengartikan bahwa warga boleh membangun di wilayah dimaksud, namun juga harus dapat melihat kondisi lahan sebelum membangun.
“Ya sebelum dibangun, harus ditimbun dulu biar tinggi. Supaya ketika musim hujan datang, mereka tidak terdampak banjir,” tuturnya.
Ia juga menerangkan bahwa pihak developer dalam hal ini pihak pengembang perumahan Lampu Satu Indah dan perumahan Arwana, seharusnya sebelum membangun hunian warga, mereka menimbun lahan yang dipakai. Mengingat areal itu adalah rawa.
“Kalau tidak timbun dan langsung bangun saja, tentu saat musim hujan pasti banjir. Kita semua tahu daerah itu dataran rendah dan rawa,” ungkapnya.
“Mereka seolah-olah hanya mau mencari keuntungan saja. Ini yang repot, untuk pihak developer ini,” sambungnya.
Sujatmiko menambahkan, pihak CV Maju Bersama tidak ada masalah membangun di sana. Justru perusahaan tersebut menimbun lahan mereka, sehingga terhindar dari banjir.
“Kami dari PUPR berencana menata lokasi itu. Kita akan coba membuat drainase lagi. Saya sudah perintahkan Bidang SDA untuk survei dan memecahkan persoalan yang dialami warga, sehingga tidak banjir lagi di situ,” imbuhnya.