JP – Bupati Merauke, Romanus Mbaraka meminta manajemen PT Merpati Nusantara Airlines untuk mengembalikan empat pesawat milik Pemerintah Kabupaten Merauke, yang mana sebelumnya dioperasionalkan oleh perusahaan penerbangan itu.
Ke empat pesawat ini adalah Musamus jenis Twint Otter, pesawat Bogodi, Aoba dan Kli (Boeing Seri 737-300).
“PT MNA akan segera dinyatakan bangkrut, tapi sebelum itu kita bicara dulu soal kerja sama yang pernah dilakukan oleh Pemkab Merauke dengan manajemen Merpati, karena ada empat pesawat kita yang mereka kelola,” kata Bupati Romanus Mbaraka, Rabu (26/1/2022).
Romanus mengatakan, kerja sama dengan PT MNA tertuang dalam nota kesepahaman kontrak kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU). Salah satu pasalnya menyangkut penyelesaian, dan atau pengembalian empat pesawat milik Pemkab Merauke.
“Pada dasarnya kita berprinsip pada kontrak, dan pihak Merpati sudah sepakat bahwa empat aset Pemda Merauke yang dikelola akan diselesaikan berdasarkan kontrak,” kata dia.
Dijelaskan, empat pesawat milik Pemkab Merauke sudah tidak lagi dioperasionalkan oleh PT MNA dalam beberapa tahun terakhir. Pesawat Musamus parkir di apron Bandara Mopah Merauke, sedangkan tiga pesawat boeing parkir di hangar PT MNA di Bandara Juanda Surabaya.
“Terlepas dari Merpati mandek atau pailit, kita mau semua aset itu, meskipun tidak beroperasi lagi, harus dikembalikan kepada Pemkab Merauke berdasarkan MoU,” tegasnya.
Apabila PT MNA sudah mengembalikan empat pesawat tersebut, Pemkab Merauke akan menggunakan jasa pihak independen guna meneliti empat aset ini apakah masih mempunyai nilai ekonomis atau dapat dimanfaatkan kembali bagi masyarakat dan pemerintah setempat.
“Kita akan teliti dalam pesawat itu, mesin aslinya mana, sejak kapan rusak? Rusaknya sudah seberapa parah? Ataupun kalau kita jual besi tua, kira-kira nilai ekonomisnya berapa?” imbuhnya.